Ini Pisangku

Mana pisangmu??

Hasil pisangku

Diolah Sepenuh hati

Nasionalisme

Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

look time

Senin, 16 Januari 2017

Pedagang: Dulu Jual Cabai Rawit Paling Mahal Rp 100 Ribu per Kg

Liputan6.com, Jakarta Kenaikan harga cabai merupakan hal yang wajar bagi pedagang. Namun, kenaikan itu belum pernah seperti saat ini mencapai Rp 140 ribu per kilogram (kg).

Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Sutamaji (50) mengatakan, harga cabai rawit paling mahal yang pernah dia jual Rp 100 ribu per kg. Biasanya, kenaikan harga disebabkan musim penghujan sehingga mengurangi pasokan cabai di pasaran.

"Setahun sekali naik, cuma mentok Rp 100 ribu per kg. Angin gede, hujan. Setelah itu turun, selesai," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Hadi mengatakan, kenaikan ini membuat konsumen mengurangi pembeliannya. "Kalau ibu-ibu paling setengah ons, dari hariannya 1 ons," tutup dia.(Amd/Nrm)
Dia mengatakan, setelah harga cabai tinggi cabai akan berangsur turun. Sebab, penurunan harga didorong keberadaan cabai impor.

"Dulu boleh impor, dari Thailand rawitnya kecil-kecil, pedas, cuma bijinya banyak. Dan merahnya nggak terlalu," ungkap dia.

Pedagang lain Hadi Sukarto (48) menuturkan, harga cabai mencapai titik tertinggi antara tahun 2015-2016. Saat itu, harga cabai rawit menembus Rp 120 ribu per kg. "Rawit sampai Rp 120 ribu  pernah, tahun 2015 mau ke 2016," kata dia.

Sementara, harga cabai rawit merah saat ini Rp 140 ribu per kg. Ini lebih tinggi dibanding harga cabai rawit yang pernah dia jual tahun-tahun sebelumnya.

http://bisnis.liputan6.com/read/2828374/pedagang-dulu-jual-cabai-rawit-paling-mahal-rp-100-ribu-per-kg?medium=Headline&campaign=Headline_click_4

Sri Mulyani Sosialisasikan Tax Amnesty ke Tokoh Agama

Liputan6.com, Jakarta Setelah melakukan sosialisasi ke beberapa kalangan masyarakat, kali ini giliran para pemangku atau tokoh-tokoh agama yang menjadi objek Kementerian Keuangan untuk‎ mengikuti program tax amnesty atau pengampunan pajak.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengaku selama tax amnesty‎ belum berakhir, dirinya mengaku akan terus menggelorakan program ini demi masa depan Indonesia.

‎Dihadapan para tokoh agama itu, Sri Mulyani mengatakan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan secara stabil, faktor Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sangatlah penting."Ini tugas luar biasa berat, dan kami anggap untuk bisa mencapai tujuan RI, salah satu hal yang penting dalam rangka mencapai tujuan tersebut adalah mengumpukan pajak yang cukup sehingga cita-cita negara bisa dilaksanakan dengan baik," kata Sri Mulyani di Kantor Dirjen Pajak, Senin (16/1/2017).
Mengenai APBN ini, faktor penerimaan pajak menjadi kunci utama, seberapa besar dan sehatnya penerimaan pajak sangat menentukan masa depan RI, salah satunya dalam mengurangi kesenjangan ekonomi.
"Mulai hari ini kami kumpulkan dari kelompok agama, sebelumnya dengan kelompok profesi, kita juga bertemu dengan sektor, tujuannya adalah supaya kami bisa memberikan pesan dan juga men-share persoalan yang sama, sehingga tidak ada satu perbedaan dalam melihat masalah," jelas dia.
Sementara di kesempatan yang sama, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi juga mengingatkan kepada para tokoh agama tersebut akan manfaat dan peluang program pengampunan pajak ini.
Ken juga meminta setelah acara sosialisasi ini berlangsung untuk menjelaskan dan turut mensosialisasikan ke para jemaat atau pengikutnya untuk mengikuti program ini.
"Sudah tinggal tiga bulan lagi, dan nanti tidak akan ada Tax Amnesty lagi. Dia akan pegi selamanya dan tidak kembali lagi," tambah Ken
http://bisnis.liputan6.com/read/2828453/sri-mulyani-sosialisasikan-tax-amnesty-ke-tokoh-agama?medium=Headline&campaign=Headline_click_2

 
Efek Blog